Isra’ Mi’raj adalah sebuah peristiwa yang sangat penting bagi umat Islam, meski pada saat itu banyak umat dalam hal ini kaum Quraisy ingkar terhadap kisah yang disampaikan Nabi Muhammad. Bahkan sebagian kaum muslimin ada yang kembali murtad karena tidak percaya terhadap kisah yang disampaikan Nabi.
Dua perjalanan itu ditempuh Nabi Muhammad dalam satu malam, seperti dijelaskan dalam Surat Al-Isra ayat 1:
سُبْحَانَ الَّذِي أَسْرَى بِعَبْدِهِ لَيْلًا مِنَ الْمَسْجِدِ الْحَرَامِ إِلَى الْمَسْجِدِ الْأَقْصَى الَّذِي بَارَكْنَا حَوْلَهُ لِنُرِيَهُ مِنْ آيَاتِنَا إِنَّهُ هُوَ السَّمِيعُ الْبَصِيرُ
Artinya: Mahasuci (Allah), yang telah memperjalankan hamba-Nya (Muhammad) pada malam hari dari Masjidil Haram ke Masjidil Aqsa yang telah Kami berkahi sekelilingnya agar Kami perlihatkan kepadanya sebagian tanda-tanda (kebesaran) Kami. Sesungguhnya Dia Maha Mendengar, Maha Melihat (QS Al-Isra’ [17]: 1).